Kamis, 07 Juni 2012

Sharp Bangun Pabrik Kulkas dan Mesin Cuci Rp 1,2 Triliun


JAKARTA - PT Sharp Electronics Indonesia mulai membangun pabrik kulkas dan mesin cuci di Karawang International Industrial City (KIIC), Jawa Barat. Pabrik kedua perseroan dengan nilai investasi Rp 1,2 triliun tersebut diresmikan peletakan batu pertamanya oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat, Kamis (7/6).

Pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 31 hektare (ha) itu dijadwalkan mulai beroperasi pada 2013. "Pabrik ini merupakan perluasan dari pabrik pertama yang berada di Pulogadung, Jakarta," kata President Director Sharp Fumihiro Irie di sela peletakan batu pertama di KIIC, kemarin.

Menurut dia, investasi baru tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi kulkas (lemari pendingin) sebanyak 2,64 juta unit per tahun, atau naik dua kali lipat dari produksi di Pulogadung. Pabrik dibangun juga untuk meningkatkan kapasitas produksi mesin cuci mencapai 1,68 juta unit per tahun, atau 2,5 kali dari produksi saat ini.

Irie menjelaskan, produksi dari pabrik baru itu untuk memenuhi 80% pasar Indonesia dan 20% untuk diekspor. "Kami menargetkan market share untuk produk lemari pendingin sebesar 36% dan produk mesin cuci sebesar 32%," kata dia.

Dengan pembangunan pabrik di KIIC, total investasi Sharp di Indonesia telah mencapai Rp 2,3 triliun. Investasi pada pabrik pertama di Pulogadung Rp 1,1 triliun dan yang kedua di KIIC sebesar Rp 1,2 triliun. Fasilitas produksi di Pulogadung mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3.773 orang. Sedangkan pabrik kedua diharapkan menciptakan tambahan 1.500 lapangan kerja baru.

Sementara itu, kandungan lokal produk yang dihasilkan Sharp di Tanah Air saat ini juga telah mencapai 40%, sehingga memberikan ruang bagi bertumbuhnya industri penunjang yang melibatkan sekitar 15 perusahaan.

Karena itu, Menperin memberikan apresiasi kepada perseroan, yang sejak 1970 telah berperan membangun dan mengembangkan industri yang berbasis teknolgi tinggi peralatan listrik rumah tangga (home appliances), di antaranya televisi, lemari es, kulkas (freezer), dan mesin cuci.

Industri Prioritas

Hidayat juga berharap, dengan jumlah produksi yang semakin besar, Sharp sudah saatnya mengembangkan pusat riset dan pengembangan (research and development/R&D) di Indonesia. "Perseroan juga diharapkan terus memberikan pelatihan-pelatihan kepada tenaga kerjanya agar semakin terampil dan meningkatkan kemampuannya," ungkapnya.

Dalam kebijakan pembangunan industri, lanjut Hidayat, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga telah menetapkan enam industri prioritas, yaitu industri berbasis sumber daya alam, industri kecil dan menengah, industri barang modal, industri padat karya, industri dengan pertumbuhan tinggi, serta industri prioritas khusus.

Sementara itu, industri elektronik termasuk ke dalam salah satu industri prioritas, yaitu kelompok industri dengan pertumbuhan tinggi. Saat ini, ada sekitar 250 perusahaan yang menghasilkan produk elektronik dan komponen di Tanah Air. Pada 2010-2014, industri ini diharapkan dapat tumbuh rata-rata 10% setiap tahun, dengan kemampuan menyerap tenaga kerja sekitar 387 ribu orang. ( Sumber : http://www.kemenperin.go.id/artikel/3553/Sharp-Bangun-Pabrik-Kulkas-dan-Mesin-Cuci-Rp-1,2-Triliun )

Tidak ada komentar: