Senin, 25 Juni 2012

Jelang Puasa, Harga Daging Ayam dan Sapi Terus Meroket


Jakarta - Kurang lebih satu bulan menjelang bulan puasa, harga barang-barang kebutuhan pokok cendrung menglami kenaikan. Misalnya harga daging sapi dan ayam cendrung terus merambat naik. Hal ini ternyata menurunkan minat konsumen untuk membeli sehingga menurunkan omset para penjual.

"Daging sapi terus naik, dan harganya tidak terkontrol," ujar salah seorang pedagang Nurjaya di Pasar Inpres Pelita, Papanggo, Jakarta Utara
(25/06/12).

Menurutnya sejak 2 bulan terkahir, harga daging sapi terus merambat naik dengan kisaran Rp 1.000 hingga Rp 3.000 per Kg. Saat ini dipasaran, harga daging sapi segar dipasarkan pada harga Rp 75.000 per Kg dengan frekuensi kenaikan sudah mencapai Rp 10.000, dari harga mulai Rp 65.000 per Kg.

"Distribusi lancar, barang selalu ada, tetapi dari pusatnya harga sudah naik jadi ya kita sebagai pedagang daging sapi harus menaikan juga," katanya.

Menurutnya agen daging cenderung menguasai dan mengatur harga pasar. Saat ini harga daging cenderung tidak stabil. Sementara itu daging yang dijual adalah jenis daging yang pembibitannya didatangkan dari luar negeri (impor) dan penggemukannnya dilakukan di Indonesia. Sapi lokal cendrung jarang ditemui.

"Daging ini dan semua daging yang dijual oleh para pedagang daging lain adalah daging yang bibitnya datang dari luar dan penggemukannya dilakukan di Indonesia," ungkap Zein seorang pedagang daging sapi lainnya.

"Daging Jawa, Bali dan Lombok sulit ditemui sekarang, kuotanya juga tidak mencukupi," lanjutnya Zein.

Ia menuturkan dari kondisi ini omset para penjual daging sapi terus menurun. Para konsumen menahan untuk mengkonsumsi daging sapi, menjelang Bulan Puasa.

"Mau tidak mau, omset kita turun 25-30%, pembeli mengeluh dan sepi, pedagang juga mengeluh. Pemerintah harus segera beraksi atas masalah ini, mengelola harga sesuai dengan harga pasar," lanjut Zein.

Tidak kalah dengan harga daging sapi, daging ayam juga cendrung naik. "Harga daging ayam naik Rp 3.000 sampai Rp 4.000 per kg nya," ujar Suharto, pedagang ayam di pasar pelita.

Suharto menuturkan harga daging ayam naik sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu. "SUdah satu bulan yang lalu ayam naik dan distribusi lancar," lanjut Suharto.

Kondisi naiknya harga daging ayam telah menurunkan omset penjualan para pedagang sebanyak 25-30% dari kebanyakan penjual ayam dipasar Pelita, Papanggo, Jakarta Utara. ( Sumber : http://ews.kemendag.go.id/berita/NewsDetail.aspx?v_berita=2351 )




Tidak ada komentar: