Minggu, 17 Juni 2012

Bulog Gunakan Beras Bulungan


TANJUNG SELOR - Jika selama ini Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Subdivre) Tarakan mengunakan beras impor dari Vietnam, nah mulai saat ini, Bulog sudah menggunakan beras Bulungan.

Tapi karena jumlahnya masih terbatas, maka beras tersebut untuk sementara waktu hanya diperuntukkan bagi para RTSPM (Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat) di Bulungan. Dan, rencananya dalam waktu dekat akan bertambah lagi sekira 25 ton.

Hal ini disampaikan Kepala Subdivre Bulog Tarakan, Suharyono kepada wartawan, kemarin (15/6). Katanya, penggunaan beras lokal Bulungan ini, merupakan bentuk kerjasama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Bulungan. Namun, belum  berbentuk kemitraan.

“Setiap panen, jika sesuai harga Bulog, Satgas Bulog akan membeli. Namun, kedepannya kita berharap ada kemitraan Bulog dengan pihak penggiling yang memenuhi syarat dan gapoktan yang ada di Bulungan, sehingga ketersediaan beras lokal untuk Bulog bisa terpenuhi,” ungkap Suharyono.

Apalagi, saat ini Bulungan sedang mengembangkan rice estate dan food estate. Jika program itu, berhasil tidak tertutup kemungkinan beras Bulungan bisa disuplay menjadi beras Bulog sampai ke Tarakan, asalkan harga jual petani cocok dengan harga standar bulog yang telah ditetapkan.

“Pada intinya, Bulog siap menampung beras petani. Asalkan harga cocok,” ungkapnya.

Untuk diketahui, saat ini Bulog sudah mengemas beras lokal Bulungan itu ke dalam kemasan karung 15 kilogram, yang tidak lain juga ukuran jatah RTSPM setiap bulannya dengan harga beras Rp 1.600 per kilogram. Sedangkan, untuk beras impor menggunakan kemasan karung 50 kilogram yang biasanya rata-rata disuplai ke RTSPM setiap dua sampai tiga bulan sekali.

Terkait stok beras Bulog yang ada di gudang Tanjung Selor, pria yang berkantor di Tarakan ini menyebutkan, masih aman untuk sekira tiga bulan mendatang. Pasalnya, sampai saat ini masih ada sekira 238 ton, dimana rata-rata per bulan pagu untuk RTSPM di Bulungan sekira 60 kilogram.

Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 121 ton per bulan. Pasalnya, pagu tersebut telah menggunakan data RTSPM program perlindungan sosial 2011 dengan jumlah RTSPM hanya 4.148, turun dari 8.110 menggunakan data PPLS 2008 silam.

“Rencananya dalam waktu dekat masuk lagi sekira 300 ton dari Tarakan. Jadi, stok aman sampai bulan Ramadan,” pungkasnya. (ian/ndy) ( Sumber : http://www.radartarakan.co.id/index.php/kategori/detail/Bulungan/25204 )

Tidak ada komentar: