Senin, 25 Juni 2012

Realisasi Konversi BBM ke BBG Perlu Dipercepat


YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Indonesia kaya akan sumber Bahan Bakar Gas (BBG) namun belum dimanfaatkan secara optimal. Sementara masyarakat kian dihadapkan pada persoalan ketersediaan BBM yang kian terbatas dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, para pakar mendesak pemerintah untuk segera merealisasikan program konversi BBM ke BBG pada kendaraan bermotor.
Tiga hal yang diusulkan tersebut, pertama pemasangan konverter di mobil-mobil dinas, lembaga, kementerian dan BUMN. Kedua, pemasangan konverter kit di transportasi umum, dan ketiga pemasangan konverter pada mobil pribadi secara sukarela. Dengan demikian realisasi BBM ke BBG dapat dipercepat.
Demikian beberapa hal yang mengemuka dalam Focus Grup Discussion (FGD) ''Kajian Kesiapan Masyarakat Terhadap Konversi BBM ke BBG'' hasil kerja sama Kemenristek dan UGM.
Staf Ahli Menristek Bidang Energi dan Material Maju Dr Agus R Hotman MT mengatakan, untuk mendorong realisasi program konversi selisih harga premium dan BBG idealnya harus terpaut 40 hingga 60 persen. ''Kalau gapnya masih kecil, minat orang untuk berpindah ke BBG akan kecil pula," katanya.
Beberapa infrastruktur yang seharusnya perlu disediakan adalah konverter kit, stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) serta bengkel khusus konverter kit. Namun untuk mengoptimalkan infrastruktur BBG dan transporter yang sudah ada, katanya, pemerintah perlu segera  mengonversi kendaraan operasional pemerintah dan menerapkan pola monitoring terhadap kendaraan berbahan gas.
"Yang tidak kalah penting, mewajibkan industri otomotif untuk memproduksi varian kendaraan berbahan bakar gas berikut layanan purna jualnya," ungkapnya.
Sementara peneliti Dr Jayan Sentanuhadi menegaskan, persoalan implementasi konversi BBG di Indonesia saat ini masih menghadapi kendala standarisasi converter kit yang belum memadai dan SPBG yang masih sedikit dan tidak merata. "Lagi pula produksi konverter kit dalam negeri belum ada dan perbedaan harga BBM dan CNG terlalu sempit," katanya. ( Sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/06/26/122360/Realisasi-Konversi-BBM-ke-BBG-Perlu-Dipercepat- )

Tidak ada komentar: