Selasa, 12 Juni 2012

RI Pengimpor Gandum Terbesar Kedua di Dunia


Bratislava - Indonesia tercatat sebagai negara pengimpor gandum terbesar kedua di dunia. Setidaknya berdasarkan laporan United State Department of Agriculture (USDA) Mei 2012, impor gandum Indonesia diprediksi menembus 7,1 juta ton, bandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 6,7 juta ton.
Urutan pertama masih dikuasai oleh Mesir dengan impor gandum tahun ini akan mencapai 10 juta ton, sementara tahun lalu mencapai Rp 10,5 juta ton. Urutan ketiga antara lain Brazil dengan impor 7000 ton, tahun lalu. Selebihnya ada Jepang, Uni Eropa, Aljazair, Maroko, Korea Selatan, Meksiko, Nigeria, Irak, Turki, Filipina dan lain-lain dengan proyeksi impor tahun ini totalnya 137.425.000 ton.
Deputi Bidang Kelautan dan Pertanian Kementerian Koordinator Perekonomian Diah Maulida mengatakan saat ini konsumsi gandum dan olahannya Indonesia sudah menjadi preferensi kedua setelah beras. Sementara disisi lain kemampuan produksi gandum di dalam negeri masih ninil.
"Gandum menjadi preferensi kedua setelah beras, jadi preferensi itu kita pertahankan dengan kita imbangin dengan menghasilkan gandum sendiri, memang tak bisa mengubah dalam waktu yang cepat," kata Diah di Bratislava, Senin (11/6/2012)
Diah mengatakan secara bertahap pemerintah akan mengurangi impor gandum dengan menjajaki produksi gandum tropis asal Slovakia. Meskipun ia mengakui upaya produksi gandum didalam negeri tak otomatis mengerem impor gandum Indonesia.
"Kita harapkan berkembang, kita tak bicara cepat," katanya.
Berdasarkan data USDA lainnya negara atau kawasan produksi gandum terbesar di dunia adalah Uni Eropa. Dari total proyeksi produksi gandum dunia tahun ini 677.563.000 ton, Uni Eropa akan memproduksi gandum hingga 132 juta ton gandum.
Posisi kedua ditempati oleh China dengan produksi 120 juta ton, lalu India dengan produksi 91 juta ton. Disusul oleh negara lainnya AS, Rusia, Kanada, Australia, Pakistan, Turki, Kazakhtan, Iran dan lain-lain.
"Nomor satu Uni Eropa termasuk di dalamnya ada Slovakia," kata Diah
Ia menambahkan berdasarkan data itu, rata-rata negara produsen gandum dunia juga merupakan konsumen gandum terbesar. Sehingga mereka hanya memiliki surplus gandum untuk diekspor dalam jumlah terbatas. Hanya beberapa negara yang memang fokus pada pasar ekspor seperti Australia dan AS.
Sebagai gambaran, untuk Uni Eropa dengan produksi gandum 132 juta ton namun konsumsi gandum mereka tertinggi, tahun ini diprediksi mencapai 124 juta ton. Lalu China konsumsi gandum mereka 122 juta ton, dengan proyeksi produksi hanya 120 juta ton.
Kemudian ada India, konsumsi gandumnya 86 juta ton, sementara produksi mereka hanya 91 juta ton. Negara dengan produksi gandumnya tinggi namun konsumsinya rendah Australia yang memproduksi 26 juta ton dan ekpor hingga 20 juta ton, begitu pula dengan AS, konsumsi mereka cukup relatif rendah yaitu 33 juta ton, sementara produksi hingga mencapai 61 juta ton.
"Uni Eropa tipis surplusnya, China pas, India hampir sama, Amerika 61 juta ton, konsumsi 33 juta jadi lebih ke ekspor, termasuk Australia produksi 26 juta ton konsumsi tak banyak," katanya. ( Sumber : http://ews.kemendag.go.id/berita/NewsDetail.aspx?v_berita=2238 )






Tidak ada komentar: