Senin, 04 Juni 2012

Kebutuhan Susu 2020 Diperkirakan Enam Juta Ton


Liputan6.com, Jakarta: Dewan Persusuan Nasional (DPN) mengungkapkan, kebutuhan susu secara nasional pada 2020 diperkirakan mencapai enam juta ton atau setara enam miliar liter setara susu segar.

Ketua DPN Teguh Boediyana di Jakarta, Senin (4/6), mengatakan, volume kebutuhan susu tersebut meningkat jauh dibandingkan 2012 yang sebesar 3,5 juta ton atau 3,5 miliar liter setara susu segar.

Sementara itu, lanjutnya, pemenuhan kebutuhan pasar susu nasional dari produksi dalam negeri hanya 25 persen atau 800.000 ton sedangkan sisanya, 75 persen atau 3,2 juta ton dipenuhi melalui impor.

"Oleh karena itu diperlukan terobosan baru guna memenuhi kebutuhan susu yang akan mencapai 6 juta ton pada 2020 nanti," katanya.

Kalau tidak ada terobosan untuk meningkatkan produksi susu dalam negeri, menurut dia, pada 2020 produksi susu segar nasional hanya akan mengalami peningkatan 15 persen dari saat ini.

Dengan kata lain, Teguh menegaskan, ketergantungan pada produk impor akan semakin besar guna memenuhi kebutuhan susu dalam negeri.

Menurut dia, salah satu kendala yang dihadapi dalam meningkatkan produksi susu dalam negeri yakni harga di tingkat petani yang dinilai belum bagus atau menguntungkan peternak sapi perah. "Kalau harga bagus petani dengan sendirinya akan meningkatkan produksi susu," katanya.

Saat ini, lanjutnya, harga beli susu segar oleh industri pengolahan susu di tingkat petani hanya sebesar Rp 2.800-Rp 3.500/liter.

Sementara 90 persen susu segar produksi petani diserap oleh industri pengolahan susu sebagai bahan baku.

Dikatakannya, harga beli yang layak dan mampu memberikan kesejahteraan petani susu yakni sekitar Rp 4.500/liter.

Karena itu pihaknya minta pemerintah untuk menetapkan harga beli susu segar di tingkat petani yang mampu memberikan manfaat ekonomi bagi mereka, dan gilirannya meningkatkan produksi susu dalam negeri.

Sebelumnya dalam peringatan Hari Susu Nusantara 2012 di Yogyakarta akhir pekan lalu Suyatno, petani sapi perah, minta pemerintah untuk menaikkan harga beli susu di tingkat petani oleh industri pengolahan susu.

Menurut dia, hasil penjualan susu segar tidak sebanding dengan biaya produksi terutama harga pakan yang sangat tinggi. Saat ini, tambahnya, sekitar 70-75 persen hasil yang diterima petani dimanfaatkan untuk biaya produksi atau pakan.

"Kalau harga susu tidak bisa dinaikkan maka kami meminta adanya subsidi pakan," katanya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV DPR RI Romahurmuzy menyatakan, pada APBN 2013 anggaran untuk subsidi pakan ternak bisa dialokasikan. "Kami Komisi IV akan mendukung itu (subsidi pakan)," katanya. (ANT/MEL) ( Sumber : http://berita.liputan6.com/read/408130/kebutuhan-susu-2020-diperkirakan-enam-juta-ton )

Tidak ada komentar: