Minggu, 17 Juni 2012

Pengadaan Beras Bulog Indramayu Sudah Capai 65 Ribu Ton


INDRAMAYU,(PRLM).-Pengadaan beras oleh Bulog Sub Divre Indramayu hingga pekan ini sudah mencapai 65 ribu ton. Angka tersebut mencapai separuh dari prognosa (rencana pengadaan) tahun 2012, yaitu 130 ribu ton.
Kepala Sub Divre Bulog Indramayu, Sudarsono mengatakan, pengadaan beras tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Selain produksi yang meningkat, tingginya pengadaan juga didukung harga yang dinilai cukup memadai.
"Tahun 2011 pengadaan hanya 42 ribu ton, karena harga di pasar jauh di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Sekarang pengadaan sudah melampaui angka itu," ujar Sudarsono, ditemui di Kantor Sub Divre Bulog Indramayu, Kamis (14/6).
Dia mengatakan, saat ini HPP yang digunakan merujuk Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah yang mulai berlaku efektif pada Februari silam.
Dalam inpres itu disebutkan bahwa HPP gabah kering panen (GKP) Rp 3.300 per kg di petani atau Rp 3.350 per kg di penggilingan. HPP gabah kering giling (GKG) Rp 4.150 per kg di penggilingan atau Rp 4.200 per kg di Gudang Perum Bulog.
Sementara HPP beras Rp 6.600 per kg di Gudang Perum Bulog. HPP ini selisihnya tidak terlampau jauh dengan harga yang berlaku di pasar umum. Dengan kata lain, HPP masih bisa bersaing di pasaran untuk pengadaan beras Bulog.
Sementara tahun 2011, HPP masih mengacu kepada Inpres 7 tahun 2009. Ketentuan yang tidak diperbarui dalam dua tahun membuat selisih HPP dengan harga pasar terlampau jauh. Dengan demikian petani lebih memilih untuk melepas gabah atau beras ke pasar umum daripada ke Gudang Bulog.
Dengan membaiknya pengadaan, dia optimistis prognosa tahun ini akan tercapai. Saat ini, nilai kontrak sekitar 67 ribu ton belum sepenuhnya terealisasi. Sebanyak 86 mitra Bulog yang aktif masih bisa menambah jumlah pengadaan.
Di sisi lain, produksi di tingkat petani pun masih akan terus bertambah. Panen gadu diperkirakan akan berlangsung pada pertengahan Juli. "Kita masih lihat perkembangan panen gadu, kalau panen gadu bagus pengadaan akan bagus juga," ujarnya ( Sumber : http://ews.kemendag.go.id/berita/NewsDetail.aspx?v_berita=2274 )


Tidak ada komentar: