Rabu, 09 Mei 2012

Kawasan Industri Sei Mangke


Kementerian Perindustrian akan berupaya sekuat tenaga (all-out) untuk mewujudkan Master Plan MP3EI, terutama pada sektor klaster industri hilir kelapa sawit di Kawasan Industri Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, menjadi Kawasan Ekonomi Khusus pertama di Indonesia.
Pemanfaatan CPO selama ini digunakan oleh industri dalam negeri sebagai bahan baku industri turunan CPO yang hanya 18 jenis produk yaitu industri pangan (antara lain minyak goreng, margarin, shortening, CBS, Vegetable Ghee) dan industri non pangan yaitu oleokimia (antara lain fatty acids, fatty alcohol, dan glycerin) dan biodiesel.
Terkait dengan Pembangunan Kawasan/Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit, telah dicapai beberapa hal:
1.     Penetapan Proyek Kawasan Industri Sei Mangkei (KISM) sebagai satelit program MP3EI Indonesia bagian barat yang telah dicanangkan Presiden RI dan siap diresmikan pada awal tahun 2012.
2.     Telah diselesaikannya perluasan kapasitas pabrik kelapa sawit Sei Mangkei dari semula 30 Ton/Jam TBS menjadi 75 Ton TBS/jam.
3.     Fasilitasi Pembangunan pabrik Palm Kernel Oil (PKO) dan Pembangkit Listrik Tenag Biomassa (PLTBS) telah memasuki tahap akhir (siap diresmikan Awal 2012).
4.     Telah tersusunnya matriks rencana pembangunan infrastruktur Klaster Sei Mangkei – Sumut, Dumai – Kuala Enok Riau, dan Maloy Kaltim. 
Sedangkan terkait peningkatan investasi industri hilir dan jaminan pasokan bahan baku telah dicapai beberapa hal, diantaranya:
1.      Masuknya investasi industri hilir skala besar lebih dari Rp 20 Triliun oleh PT. Ferrostaal Indonesia dan sebuah perusahaan dari Eropa untuk membangun pabrik di Kawasan Industri Sei Mangkei.
2.      Telah berpartisipasi aktif pada kegiatan Sub Working Group of Palm Oil untuk menangkal dampak negative campaign industri palm oil di Indonesia

Sejumlah industri sedang dan akan dibangun di kawasan Klaster Industri Kelapa Sawit Sei Mangke, Sumatra Utara yang dibangun untuk meningkatkan nilai tambah kelapa sawit Indonesia. Selain penambahan pabrik kelaps sawit (PKS) milik PTPN 3 dengan kapasitas total 75 ton per jam, juga akan dibangun beberapa industri lainnya. Mulai dari pembangkit listrik 2 x 35 mega watt, juga akan dibangun pabrik minyak inti sawit berkapsitas 400 liter per hari, pabrik biodiesel, betacaroten, fatty acid, fatty alkohol dan oleokimia lainnya. 
Klaster Hasil Industri kelapa Sawit Sei Mangke di Simalungun yang dibangun PT.Perkebunan Nusantara III sebagai pionir, dinilai sangat potensial karena memiliki beberapa keunggulan mulai lokasinya yang berada di areal perkebunan yang jauh dari pemukiman, tidak jauh dari Pelabuhan Kuala Tanjung dan termasuk sudah adanya sumber bahan baku yakni pabrik kelapa sawit dan sumber air yang melimpah dari Sungai Bah Bolon.
Pemerintah pusat dan Sumut sangat mendukung segera terwujudnya kawasan itu secara lengkap karena bukan hanya meningkatkan perekonomian tetapi juga untuk masa depan perkelapasawitan nasional. Dukungan pemerintah, antara lain dengan berupaya mempercepat pengesahan peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah provinsi (RTRWP) klaster industri khusus Sei Mangke.
RTRWP Sei Mangke dinilai sangat penting untuk landasan hukum bagi investor asing yang ingin atau berminat berinvestasi di kawasan itu. Apabila RTRWP dan prasarana lainnya telah siap, maka Sei Mangke akan menjadi salah satu pendukung klaster ekonomi Sumatera yang direncanakan pemerintah bersama lima klaster lainnya di daerah lain.

Tidak ada komentar: