Senin, 02 Juli 2012

Pemerintah Siapkan Ribuan Ekor Sapi Bakalan


NASIONAL - Mulai bulan Juli ini sebanyak 98.000 ekor sapi bakalan akan diimpor dari Australia. Sapi-sapi ini untuk menambah pasokan daging sapi hingga akhir tahun 2012. Sebanyak 19 perusahaan feedloter atau perusahaan penggemukan sapi yang sudah mengantongi izin pemerintah akan segera mengimpornya.
Kepastian mulai masuknya sapi bakalan impor itu dikemukakan oleh Johny Liano, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Feedloter Indonesia (Apfindo). "Surat Pemberitahuan Pemasukan (SPP) dari Kementerian Pertanian (Kemtan) sudah keluar, jadi tinggal menunggu keputusan Kementerian Perdagangan (Kemdag)," katanya.
Menurut Johny, tidak seperti semester lalu dimana impor sapi bakalan dilakukan dalam dua tahap, 125.000 ekor di kuartal I-2012 dan 60.000 ekor di kuartal II-2012. Pada semester ini, izin impor hanya sekali sebanyak 98.000 ekor.
Tanpa mau mengatakan 19 perusahaan yang sudah mendapatkan izin impor, Johny bilang, perusahaan-perusahaan itu adalah bagian dari 24 anggota Apfindo. Dari 19 perusahaan yang mendapat izin, kuota impor yang didapatkan juga berbeda tergantung kualifikasi perusahaan, kapasitas kandang, serta kinerja perusahaan semester I-2012.
Siapkan 125.000 ekor
Apfindo menghitung, tahun ini kebutuhan daging sapi dalam negeri bakal mencapai 484.000 ton. Dari jumlah itu sebanyak 339.000 ton akan dipasok dari 2,4 juta ekor sapi yang ada di Indonesia. Untuk mencukupi kebutuhan konsumsi dan industri, setidaknya masih dibutuhkan 283.000 ekor sapi bakalan impor atau setara 51.000 ton daging sapi ditambah daging sapi beku impor 34.000 ton.
Sampai Juni 2012 lalu, jumlah sapi siap potong di kandang feedloter mencapai 156.858 ekor atau setara 37.443 ton daging sapi. Dari jumlah itu sebanyak 122.605 ekor merupakan sapi bakalan impor. Sedangkan untuk sapi lokal sendiri, Johny bilang, pihaknya telah menyerap 34.000 ekor.
Untuk menghadapi bulan Ramadhan dan lebaran, Apfindo telah menyiapkan 125.000 sapi siap potong. "Harga sapi siap potong difeedloter saat ini cukup stabil, mencapai Rp 29.000 per kg," ujar Johny. Diperkirakan, volume sapi bakalan lokal yang diserap feedloterpada semester II-2012 minimal sama seperti awal pertengahan tahun ini.
Fauzi Luthan, Direktur Budidaya Ternak Kemtan mengatakan, sebanyak 98.000 ekor sapi impor yang datang dari Australia mulai Juli ini untuk memenuhi kebutuhan daging sapi pasca lebaran atau pada kuartal VI-2012. "Untuk kebutuhan puasa dan lebaran akan disuplai dari sapi feedloter dan sapi lokal, dari pasokan yang ada kita masih surplus 41.128 ton," katanya.
Kebutuhan daging sapi saat bulan puasa dan memasuki hari raya lebaran memang meningkat. Satria Hamid, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menghitung, menjelang Ramadhan permintaan daging dari pengusaha ritel mencapai 1.767 ton per bulan. Jumlah itu meningkat 66,7% dibandingkan rata-rata kebutuhan ritel 1.060 ton di bulan-bulan biasa.
Akibat lonjakan permintaan, harga daging sapi diperkirakan akan tetap tinggi walau pasokan bertambah. Per 1 Juni 2012, harga daging sapi sengkel di pasar ritel modern mencapai Rp 79.500-Rp 99.000 per kg tergantung kualitasnya. Bahkan untuk daging kelas premium harganya mencapai Rp 124.500 per kg.
Satria yang juga Head of Public Affairs PT Carrefour Indonesia ini bilang, walau pemerintah mengatakan pasokan daging surplus, namun pada kenyataannya industri ritel telah mengalami kekurangan pasokan daging sapi hingga 21% kebutuhan per tahun sebesar 12.700 ton. ( Sumber : http://ews.kemendag.go.id/berita/NewsDetail.aspx?v_berita=2407 )


Tidak ada komentar: